
Instagram melakukan sedikit penambahan opsi konten yang dapat diunggah di feed. Pengguna IG kini dapat mengunggah gambar dengan rasio 3:4, atau portrait dengan ukuran yang sedikit lebih panjang.
Awalnya, opsi rasio gambar yang tersedia di feed Instagram adalah 4:5. Dengan menawarkan rasio 3:4 yang baru, pengguna bisa lebih mudah menggunggah konten tanpa khawatir gambar yang dibagikan terpotong.
“Instagram kini mendukung rasio gambar 3:4, format yang hampir dimiliki secara bawaan (default) oleh seluruh smartphone,” kata CEO Instagram Adam Mosseri melalui akun Threads miliknya.
“Mulai sekarang, jika Anda mengunggah gambar (rasio) 3:4, (Instagram) akan langsung memunculkan ukuran yang sesuai seperti yang dibidik,” lanjut Mosseri.

Opsi yang dihadirkan oleh Instagram ini sekilas memang bukan perubahan yang begitu besar.
Namun, ini menjadi kabar baik bagi kreator, akun bisnis, atau fotografer yang rajin mengunggah konten, khususnya dengan orientasi vertikal atau portrait.
Sebab, dengan opsi rasio 3:4, kreator bisa mengunggah konten yang lebih akurat dengan ukuran yang diinginkan tanpa perlu memotong bagian tertentu dari gambar.
Rasio 3:4 merupakan format gambar yang sudah umum ditemukan di kebanyakan smartphone.
Ponsel Android maupun iPhone, menawarkan opsi rasio 3:4, bukan 4:5. Oleh karena itu, Mosseri mengeklaim bahwa hasil gambar yang dibagikan di Instagram nanti bisa lebih akurat dibanding sebelumnya.
“Ketika Anda mengunggah konten 3:4, rasionya akan sama seperti bidikan kamera. Fitur ini bekerja untuk satu foto saja dan carousel,” tulis akun Instagram Creators dalam pengumuman di Broadcast Channel.
Dengan pembaruan ini, Instagram akan menawarkan tiga opsi rasio gambar atau konten, yakni 1:1 (kotak), 4:5 (rasio gambar portrait sebelumnya), dan 3:4 (rasio gambar portrait yang baru).
Kendati begitu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Social Media Today, Jumat (30/5/2025), Instagram sendiri sudah lebih banyak fokus pada konten-konten video daripada foto selama beberapa tahun belakangan.
Platform media sosial milik Meta itu kerap memosisikan dirinya sebagai platform berbagi video, bukan lagi gambar. Sesuai dengan pernyataan Instagram tahun lalu, kini sudah ada lebih dari 50 persen konten di linimasa yang melibatkan rekomendasi video Reels melalui AI.
Reels disebut-sebut sebagai format konten yang ampuh membuat pengguna lebih betah mencari konten. Fitur percakapan juga menjadi lebih interaktif sehingga membuat gambar statis bergeser dan tidak begitu menjadi fokus utama.
Meski demikian, gambar bisa menjadi salah satu konten yang mampu “mengundang” engagement yang lebih tinggi, khususnya di kalangan pertemanan. Hal ini yang juga mungkin membuat konten gambar masih tetap laris di dalam aplikasi.
Namun, jika ingin meningkatkan jangakuan audiens dalam konteks bisnis, konten foto tampaknya bukan menjadi solusi utama. Lewat pembaruan yang ada, kreator atau akun bisnis perlu bekerja secara dinamis untuk menyesuaikan jenis konten yang diprioritaskan oleh Instagram.