
Google akhirnya mengonfirmasi rencana ambisius mereka untuk menyatukan dua sistem operasi andalannya, Android dan ChromeOS, menjadi satu platform.
Langkah ini disampaikan langsung oleh Sameer Samat, Presiden Ekosistem Android, dalam wawancara bersama TechRadar.
“Kami akan menggabungkan ChromeOS dan Android menjadi satu platform,” kata Samat, seperti dikutip KompasTekno dari TechRadar, Rabu (16/7/2025).
Menurut Samat, langkah ini mencerminkan komitmen Google untuk menghadirkan pengalaman lintas perangkat yang lebih konsisten dan intuitif, termasuk di segmen laptop yang kini makin penting dalam kehidupan pengguna.
Penggabungan ini, menurut Samat, berkaitan erat dengan observasi Google tentang perilaku pengguna laptop.
“Saya sangat tertarik dengan bagaimana orang-orang menggunakan laptop mereka saat ini dan apa yang mereka lakukan,” tambah Samat, yang perannya kini mencakup implementasi OS di banyak perangkat lain.
Samat tak sekadar tertarik. Ia tengah merancang masa depan. Masa depan di mana pengalaman komputasi personal tidak lagi terpecah antara ponsel dan laptop, tetapi menyatu dalam satu ekosistem.
Android bukan lagi sebatas sistem operasi ponsel, dan ChromeOS tak lagi berdiri sendiri di laptop. Dalam waktu dekat, keduanya akan melebur, secara struktur dan fungsional.
Langkah ini memang belum disertai detail teknis resmi, tapi implikasinya besar. ChromeOS dikenal sebagai sistem ringan yang berbasis cloud, sedangkan Android lebih fleksibel, personal, dan dipakai miliaran orang.
Menyatukan keduanya bisa membuka ruang pengembangan perangkat hybrid, laptop yang berperilaku seperti ponsel, atau tablet yang mendekati kemampuan komputer desktop.
Samat menilai, langkah ini logis. Apalagi, selama ini banyak perangkat tablet Android yang tertinggal dibandingkan iPad Apple. Dengan menyatukan kekuatan Android dan ChromeOS, Google ingin mengejar pengalaman yang ditawarkan iPadOS.
Langkah ini juga memperkuat laporan dari Android Authority dan The Verge yang sejak akhir 2024 menyebut Google akan “memigrasikan ChromeOS ke Android” agar mampu bersaing lebih agresif.
Android sendiri tengah mengalami transformasi. Peluncuran Android 16 (kode nama Baclava) di ajang Google I/O 2025 membawa angin segar dalam desain dan fungsi.
Dukungan untuk layar besar, animasi halus, dan opsi kustomisasi lebih banyak jadi penanda bahwa Android siap masuk ke ranah laptop dan tablet yang lebih serius.
“Tujuan kami adalah menciptakan sesuatu yang modern dan menyenangkan, tetapi juga mudah didekati dan terasa familiar,” ucap Samat.